Minggu, 28 Maret 2010

the letter for arie

Apa kabarmu arie
Detik ini , usiamu bertambah (lagi ? )Atau kah sesungguhnya jatah hidupmu berkurang sudah setahun ? wallahualam? )
sebuah usia dengan adrenalin yang masih dapat terpacu kencang, usia yang masih penuh dengan ambisi, dan tenaga yang seakan-akan tak ada habisnya, atau sebuah usia terakhir, otakmu menjadi kaki dengan jiwa yang mulai stroke dan batuk batuk ?
banyak hal-hal yang terlewatkan dari kurun waktu ke belakang. Sebuah kuantitas waktu yang tidak dibarengi dengan kualitas waktu… begitulah hidup ini, arie.
Menyesal?
tidak juga, ….yang sudah tergores dalam hidup ini tidak bisa dihapus lagi.
Lalu apa berikutnya? tetap optimis menjalani hidup.? Lagipula, kau sudah cukup bahagia untuk saat ini, memiliki sahabat hebat , rekan kerja yang luar biasa , portfolio yang bisa dibanggakan, lingkungan yang menyenangkan, keluarga yang sangat mendukung dan percaya, serta seseorang yang tetap setia dengan segala caci makimu,( entahlah dimana )
Apa yang sudah tercapai diatas , arie?,
tentu saja masih belum dapat menghilangkan semua dahagamu akan keinginan-keinginan yang belum tercapai.
Sangat beruntung manusia-manusia yang tidak pernah puas akan sesuatu yang telah diraihnya,
biasanya merekalah yang akan membawa perubahan-perubahan bagi sekitarnya..
Namun kadang, ambisi bagai dua mata pisau, kita harus bisa menjaga keseimbangan agar kita dapat mencapai hal-hal yang baik dengan cara yang baik pula.
Menjadi hebat itu baik, tetapi menjadi baik jauh lebih hebat.

Arie,
karena kasih sayang Allahlah detik ini engkau mampu merenda kata demi kata menjadi sebuah kalimat
yang bergelora, yang mampu membangkitkan jiwamu sendiri yang sering kerontang oleh syahwat duniawi

arie
dari ketiadaan dan kehinaan yang teramat sangat,
dibalik kebodohanmu Allah angkat derajatmu menjadi seorang muslim yang memiliki hati
yang mestinya teguh bagai baja, semangat yang terus membara dan cita-cita yang teramat besar dan tinggi untuk digapai

arie,
hari ini Allah menatapmu dalam jumlah hari
yang semakin berkurang dalam Perjalanan waktu
hidupmu telah banyak memberi makna kehidupan .
Terlalu banyak jika di urai kesalahan dan dosa yang pernah kau lakukan.
Terlalu sedikit kebaikan yang baru kau kerjakan.
Adakah bilangan waktu menjadi cermin dalam menyikapi
detik-detik waktu yang semakin berkurang?

Arie,
masihkah kau ingat ketika malam-malam mu senantiasa kau hiasi dengan tingkah pola kebodohan ? jauh dari doa-doa dan doa , kecuali doa mendadak dan terdesak agar dirimu memiliki keberanian melebihi singa dalam menatap dunia?
Adakah sebaik akan doamu menjadi pengusaha dan hafiz al-quran yang memiliki gelar duniawi doctor dan professor ,… dulu ? atau kini saat kata mendekati terlambat ?

Dan arie ,
masihkah menjadi azzamu, bahwa hidup di bawah naungan Al-quran akan memberikan ketentraman lahir batin bagi manusia dan alam semesta,
dan kau pernah berdoa pada Allah agar dijadikan perantara cahaya al-quran itu.
Walau kau selalu menyadari betapa lemah imanmu,
betapa fakir ilmumu dan betapa dhoif dirimu

arie ….
bersyukurlah pada Allah yang telah memberikan segala kebaikan untukmu.
Seorang yang Allah hadiahkan menjadi penentram jiwamu yang kesepian, ada kau syukuri itu?
Lepaskan jejak masa lalu, biarkan itu menjadi grafity indah warna hidupmu, dalam sejarah tak tercatat dengan tinta emas .
Sejauh apakah pengabdiamu pada orang tua yang telah menjadikan engkau sosok perkasa dalam dunia ini ?
yang melesat dari busur kehidupan, yang tak lagi merintih dalam derita, sebab kau kenyang akan itu, miskin akan bahagia (duniawimu tipis tak bermutu hahahhaha)

arie,
panjangkanlah senantiasa rakaat-rakaat sholatmu, itu pinta bunda yang setiap malam selalu menanti kau menghabiskan teh manis buatannya yang tetap hangat dijaganya dengan doa hingga sisa teguk terakhirmu, meski kadang sering kau jumpai IA terlelap dimeja makan dengan televise yang telah menyiarkan semut…. Dan teh itu tetap utuh hingga pagi hari….

Arie,
tetaplah santun pada Rabbmu dan juga manusia.
Menangislah kembali pada-Nya mengadukan segala kelemahanmu,
mohon ampunlah atas dosa-dosa yang telah berurat dan berakar dalam kulit dan
tulang-tulangmu….
Mintakan dengan air mata yang berlinang, suara yang sendu, dan hati yang penuh takut dan harap disepertiga malam-Nya
agar engkau diberikan kekuatan menapaki jalan hidup yang menjadi pilihanmu,
iman yang berlimpah, hati yang lembut dan bercahaya serta lisan yang terjaga mengeluarkan kata-kata yang baik.

Arie, jangan pernah melupakan azzammu, mengabdi pada Allah dan membimbing wanitamu (jika ada kelak , tak usah pesimistis dalam hidup, itu rejeky dariNYA )
Bukankah hidupmu telah kau wakafkan untuk perjuangan agamamu… buka diary dari catatan yang terserak, dalam tinta hitam tebal.

Arie,
Dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu.
Tidak ada kebahagiaan kecuali dengan ilmu dan amal.
Komitmenlah menjadi penghafal Al-qur’an dan segera selesaikan kewajibanmu…. (kencingi nisanku jika aku bohong tetang ini semua, kata bunda saat magrib tak kau tunaikan)

Arie,
jangan pernah mengeluh dengan sesak dan beratnya medan perjuangan yang kau lalui.
Bocah bocah lelaki di Palestina memegang batu untuk berjuang, bersimbah darah untuk sekedar makan, dan meregang nyawa hanya untuk mempertahankan sejengkal tanahnya,
di sini kau hanya memegang pena dan keyboard yang dapat merangkai beribu cerita yang membawa ibrah, goreskanlah terus mata penamu yang tajam itu… dan robohkan congkaknya dunia !

Panjang sudah usiamu kini arie,
semoga tetap menjadi penyejuk jiwa, penentram hati, dan pelipur lara bagi
semua orang di sekitarmu,


"Bersihkan hati, sucikan jiwa, raih kemenangan"
***************************************

Sebagai penutup, aku juga ingin mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang telah membuatku menjadi seseorang yang lebih baik jika dibandingkan aku tanpa kehadiran mereka.

Kepada Sang Mestro Jagad Raya,
Allah SWT, dan Rasul MUHAMMMAD SAW Pemimpin ku
atas segala kesempatan yang telah dan masih diberikan menghirup Udara ini
“ berusaha itu adalah jalanku dan tawakal kepada ALLAH itu adalah keadaanku “

Ayah & Bunda yang membentuk kepribadianku,
“ kalian adalah mata air cintaku, api semangat hidupku”

Kakak,adik, kakak ipar dan adik ipar
Terima kasih atas curhat2nya,marah2nya dan gila gilaannya
“ keep the fight , hidup untuk ditaklukan, bukan ditakuti “

aDiT, GEger & Nanda, Tiga kurcaci yang hebat dan bandel dirumah, yang selalu menjadi teman baik dan bikin berantakan kamar dan meja kerja Omnya…
“ kalian satu dari nafas hidup yang membuat cerah perjalanan sang Waktu “

DEsta , tak ada kata yang tepat buatmu, You’re my best Friend

Special thanks
BETINAKOE, untuk semangat, cinta, sayang , sabar ,ketabahannya serta pengorbanannya menghadapi sikapku “ jaga hati dan perasaan ini “

My.Little Star …abien
“ separuh jiwaku adalah kamu “

Terima kasih lagi
All the people with me..kalian adalah kesenangan hidupku, team work yang solid at my office, alexandre cristy yang selalu on time, thosiba katrok yang menjadi teman saat adrenalin lagi tinggi, fifa on my playstation ( to boring my time), E71 yang membuat jari semakin autis, si-dekil yang setia menemani kemana pergi, metalica, bon jovi, G’NR , Slank dan bang Haji OMa untuk “Syahdunya yang ok punya” , liga Italy yang mulai membosankan, U mild & teh kental manis tiap malam, gadis gadis sexy disepanjang jalan kota Pontianak ( inspirasi otak keram hahaha live in sin) , tanah, udara, air, matahari dan dewi malam “ untuk indah harimu”

No thanks to :
Para NATO, konglomerat yang bikin negeri ini melarat, yang sirik n dengkiin aku, people no point at view, yang telah menghianati & mengabaikan artiku, setan dan iblis, pergi KAU!!

..being melancholic is hard to me! now it’s time to rule the world again

................................................untuk arie, dari seorang arie!