Minggu, 30 Oktober 2011

coretan kertas adik ku . @ juli 2009

Uda sayank,
adekmu ini tidak sepandai mu dalam memahami arti hidup,
Tidak sekeras hatimu menghadapi aral melintang,
Tidak seteguh jiwamu menyelami semua persoalan,
Juga tidak secakapmu mengurai semua hal dalam untaian kata yang penuh dengan filosofi makna,
Yang adikmu ini tahu, kamu adalah abang terbaik dalam hidup kami,
Yang selalu tertawa paling akhir,
Yang selalu ingin kami tersenyum meski kau menyembunyikan getir,
Yang selalu ada setiap kami butuhkan,
Yang selalu siaga ketika kerunyaman datang,
Yang selalu ada meskipun kau sesungguhnya tiada ada …
Itulah kamu, yang selalu makan dari sisa sisa yang diatas meja, setelah kami semua kekenyangan, padahal,kamulah yang menyediakan itu ada…

Uda sayank..
Kami tahu kau menyembunyikan luka, dengan tertawa,
Kami tahu kau tenggelamkan kesedihan dengan senyuman,
Semua karena kami begitu berharganya dihidupmu, sehinggau kau abaikan pula kehidupanmu,
Kau beri kami cinta dalam hidup ini,tapi kami tak sanggup hadirkan cinta dihidupmu,…
Karena kau begitu angkuh merengkuh cintamu,karena cintamu sesungguhnya bukan disini, ditengah kehidupan kami, karena kau dan cintamu adalah milik masa depanmu, milik hidupmu,
Kami Cuma bagian dari itu, tidak utuh….

Udaku sayank..

Tahukah kamu ?
Sayap tak akan pernah utuh bila tak berpasangan..
Sayap tak akan dapat terbang bila ia bersendirian..
Hati tak akan pernah kokoh bila ia patah
Hati tak akan murni bila tak ada embun yang membasahi
Dan..
Hatimu bersayap
Ia ingin kokoh,
Ia tak ingin patah
Ia ingin selalu murni ruhnya
Untuk menjaga hati yang murni,
Hati yang kokoh dan tak pernah patah..
Ia mencari sepasang sayapnya yang belum lengkap…
Sepasang sayap yang bernama:
cinta….
Carilah da, meski pun ia adanya di ujung nyawa….
Karena cinta tak akan pernah cukup untuk dirangkum dalam kata
Mencintailah dengan sederhana… seperti cintamu kepada kami,
Dan itu cinta sederhana yang luar biasa…..

Kami, semua disini, mencintaimu, meskipun kau milik cinta mu yang sesungguhnya,
Pergilah da, raih hidupmu, kami disini, baik baik saja

...............Adikmu, yang selalu bandel……
upik manis...

to : abangku, saudaraku, sahabatky, dan juga musuh besarku, uda arie.

Tulisan ini juga buat :

semua sahabatku yang tengah mencinta….
Jangan pernah mendustai cinta,Cinta yang telah Ia tanamkan di hati kita…
Jangan pernah mengkhianati cinta,Cinta yang telah Ia suburkan dalam kalbu kita…
Karena cinta itu hanya percikan dari cintaNya yang begitu besar..
Kepada kita..Hamba yang begitu Ia cintai
Cinta yang lebih besar dari seluruh cinta yang ada di hati manusia

andai ....

andaikan dulu, aku bicara .....
mungkin kau masih disini ......
tak ada rasa bersalah ... tak ada rasa gelisah

andaikan dulu , aku bicara
mungkin kau masih disini,
memang salah ku yang tak perduli akan isyarat dari mu ....

kau coba raih simpati, tapi kumenutup diri,
dan kau pun pergi jauh .....
tinggalkan luka baru untukku, kini

andaikan dulu, aku bicara
tentu kita tak akan seperti ini, bersapa diruang mimpi
dan saling tak menyalahi .....

andaikan dulu ......
tentu sekarang kita tak hanya didalam mimpi ...


office, with jamrud " jauh ,andaikan " 30 Okt 2011

Kamis, 27 Oktober 2011

CURHAT KU PADAMU ,CINTA !

Kucintai Engkau dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu
Cinta karena diriku membuat diriku lupa pada yang lain Senantiasa menyebut nama-Mu
Cinta karena diri-Mu membuat diriku selalu memandang-Mu
Karena Kau kuakkan hijab
Tiada puji bagiku untuk ini dan itu
Bagi-Mulah puji dari penghuni semesta.
Ya Allah, Engkau Tuhan Yang Disembah..!
Kuatkanlah imanku dalam keadaan apapun
Dan janganlah Kau bolak-balikkan hatiku setelah Kau berikan hidayah-Mu
Ya Ghaffar, Engkau Maha Pengampun...!
Aku hanya mampu mengungkapkan secuil risalah-Mu
Namun, belum mampu mencegah kemaksiatan
Belum mampu menyentuh hati yang keruh.
Ya Hafizh, Engkaulah Maha Memelihara...!
Lindungilah aku dari kehancuran moral dan mendustakan agama-Mu
Jangan jauhkan aku dari Ramadhan-Mu
Karena di sanalah kutemukan muara tangisan umat-Mu
Jangan jauhkan aku dari si lapar dan si miskin
Karena di sanalah ku menemukan-Mu.
Ya Akbar, Engkaulah Yang Maha Besar...!
Betapa kecilnya diriku dibandingkan kebesaran-Mu
Aku tak mampu melihat kebesaran-Mu dengan mata kepala
Bukalah pintu hatiku agar ada ruang bagi kebesaran-Mu
Bukalah pintu hatiku agar aku dapat melihat rahmat-Mu
Ya Razzaq, Engkaulah pemberi rezeki...!
Niat telah kuikrarkan
Usaha telah kulakukan
Tenaga telah kukerahkan
Aku tak berharap kepada siapapun
Hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan
Bukalah pintu rezekiku...!
Ya Ghani, Engkau Tuhan Yang Maha Kaya...!
Ada orang miskin tak bisa makan enak karena tak ada makanan
Tapi tak sedikit orang kaya yang tak merasakan kelezatan makanan karena sakit
Ya Hakim, Engkaulah Yang Maha Bijaksana...!
Aku ingin menjadi orang yang bijaksana
Aku ingin menjadi orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Ya Alim, Engkaulah Tuhan Yang Maha Mengetahui...!
Berilah aku hikmah agar mampu melihat kebaikan-Mu
Berilah aku hikmah agar mampu menyelami tangisan dan impian saudara kami
Ya Jabbar, Engkau Yang Maha Kuasa...!
Kepunyaan-Mulah apa yang ada di langit dan di bumi
Jangan putuskan harapanku untuk menanti nikmat-Mu
Di tengah kesusahan hidupku ini.
Ya Qawi, Engkaulah Zat Yang Maha Kuat
Tanamkan kekuatan-kekuatan dalam hatiku
Agar aku tak menyerah pada kesulitan hidup
Agar aku mampu istiqomah dalam keyakinanku
Ya Matin, Engkaulah Zat Yang Maha Kukuh...!
Tanamkanlah kepercayaan diri dalam jiwaku
Agar aku tak merasa rendah di mata orang lain.
Ya Wasi, Engkaulah Yang Maha Luas
Ketika aku memberi kepada orang lain
Sungguh menambah pahala bagiku
Ketika aku membantu orang lain
Sungguh menambah kecintaan orang lain kepadaku.
Ya Qadir, Engkaulah Yang Maha Menentukan...!
Segala pikiran telah kucurahkan
Segala ikhtiar telah kulakukan
Suara hati telah kudengarkan
Sekarang tetapkanlah KETENTUAN-MU...!
Duhai Al-Amin
Allah Swt dan malaikat-malaikat bershalawat kepadamu
Shalawat kebajikan atas Al-Amin
Semoga orang yang bershalawat kepadanya selalu diberkahi.Amin!
Aku berdiri dalam tangisan diambang senja
Yang aku tahu kematian telah dekat
Namun, adakah surga akan mempertemukan aku dengannya...?

Senin, 24 Oktober 2011

.

"Dalam banyak hal aku jatuh. Tapi sesudah jatuh, aku semakin menghargai diriku sendiri."

KAU

Kau masih menjadi nama yang kusebut ketika tanganku terlipat,
terjemahan segala bahagia yang tak pernah kukecap.


Kau masih menjadi getar ketika kutaruh tangan di dada,
pemilik segala rindu tak terucap.

Kau masih menjadi nyala mimpi yang menemaniku tidur,
sekelumit harap yang kudekap erat di dekat jantung.


kau masih jadi kaitan ku, melayang arungi waktu 

.....

"Dengan mencintaimu, aku belajar membunuh masa lalu."

kutinggalkan rindu...

kutinggalkan rindu didepan pintumu,


meski kutahu mungkin besok ia tak kan lagi disitu karena tertiup angin malam sampai ke negeri antah berantah yang mungkin juga akan kembali sebagai harap yang berjuta-juta hingga mungkin menerbangkanku kembali tanpa sayap seperti dulu.

kutinggalkan rindu dan berharap ia belum beku saat akhirnya kau membuka pintu.

Minggu, 23 Oktober 2011

catatan kita, antara kebejatan dan air mata , tapi aku tetap tertawa...dan berlalu lah kini

kemarin, kita masih berbagi tawa, saat menghacurkan harga diri di pelaburan dosa ..
erak kepal kita menyatu bagai mata rantai digenggam cakar garuda ...tak terpisahkan,
kita, sehati se kata, seirama dalam dawai sumbang hidup ini,

kemarin,
kita masih berbagi semangat, seperti lekuk garis bintang didada garuda ..
tak putus saling mengisi, tak pecah saling memberi ...

hari ini ,
busuk itu pecah keluar dari perutnya ...
caci maki tumpah karena ketimpangan semangat yang putus asa,
nilai retorika pun kandas dihempas oleh ketakberdayaan sebagai manusia ...
tak lagi sekata, cuma basa basi hadir dari bibir bibir pucat kita yang termakan nikotin dan kafein...

bro ,
ketersinggungan rentan menghampiri,
seperti ideologi bangsa ini yang kini dipertanyakan,
pecah karena tusukan kata kata retorika teori adam smith ....
meski tak pernah ku cari break event point bersama mu menghajar hari , hidup itu flesibel coy

bro,
kata kata pedas terkadang ku anggap sebagai bentuk belum arifnya kita mengukur diri,
padahal sering kita dengungkan, tak usah kita ukur dalam fase dan hasta hidup ini,
semua mengalir kemana suka, bukankah tahta cuma ada ditangan kita ?

akh itu dulu bro ...
kenagkuhan mengoyak tabir diri, muka muka topeng, dan kebusukan, saling meninggikan derajat,
dan entah apa lagi .... , semua menjadi malapetaka ...
tepuk dada sajalah .... , teman sampai mati cuma cerita dongeng kaum urban atau milik nesoty kapitalisme dan kaum mafioso saja...
disini cuma bicara tentang kekuatan, keperkasaan dan keangkuhan,
tapi semua hanya di kata, di jiwa ....
dan tak pernah ada lagi kita,

bro,
pucat saga malam lalu jadi gambaran ...
siapa kita sebenarnya, siapa kau dan siapa aku,
meski sederet puji tak memilah makna tentang langkah selama ini,.
ternyata ...
semua cuma pepesan kosong....
dan kupikir,
maaf, tak mau lagi kudengar tangis banci mu ....
kau adalah kau
dan aku
tetap diriku ...


### sebutir peluru yang tertinggal, dibawah bantalnya
beri tali jadikan kalung ... lalu kukenakan,
sekedar mengingatmu kawan, yang terus berlalu

######



............................. emosi panas bumi, fuck !!!

jika Tuhan tak pernah ada ...

jika Tuhan tak pernah ada,
kita pasti akan selalu bersama memunajat ingin, lepas melayang terbang digalaxi sana,
mengadakan tiada menjadi ada, dan sebaliknya,
lalu kita lepas tertawa ... tanpa ada setan jin iblis dan kafir lainnya,

jika saja Tuhan tak pernah ada,
tak akan ada sandiwara menjadikan plagiat lakon dihadapan massa, kita bebas telanjang dalam dogma
menari kacau diantara sumbang irama .... tapi tertawa ,
lalu kita lepas tertaw... tanpa malaikat berpusing akal mencatat dosa dan pahala ..

jika saja Tuhan tak pernah ada,
tak lahir beda dan zeda antara utara dan selatan, timur dan barat berserta rasinya
tak berpanah amor sembarang arah menancapkan tajam denyut rasanya dinadi hidup ...
lalu kita lepas tertawa ... bersama matahari bulan dan bintang..... karena tak berotasi mereka menghitung waktu.

Jika saja Tuhan memang tak pernah ada,
tentu tak diberinya kita beda dalam segalanya ..... meski diakuinya, kita sama (terkecuali) dalam rasa
dan

Jika memang Tuhan benar benar tak pernah ada,
tak mati logika mendewasakan kita...
pada kenyataan ini

Tapi ternyata
Tuhan memang benar benar ada ..
dan kita menangis karenanya,
sebab kini, kita saling membenci ....
.................. entahlah


semoga tak hilang logika atas terpenjaranya hati kita!!!!!


sang fajar, pembaharu duniaku.............

aku melihat cucuran keringat keringat mu saat berlari hendak mengubah sejarah dunia,
ditangan itu tersembul sebilah pinsil patah dua..
dan sejumput kertas persegi panjang dengan sampul biru sedikit koyak, kau acungkan keangkasa
disana , berderet nilai nilai pelurus hidup yang terkadang terkontaminasi kejujuran hati .
kau tersenyum dibalik simpul kelu,

aku melihat kelupasan kulit kulit imitasi pembungkus kaki kecil mu,
dengan sedikit warna warni tak membentuk membalut dari kain telah kusam,
nafas menderu mu masih mengepul dihadapanku,cuma senyum .
seleret keringatmu tumpah dikaki bumi, disambut dengan sabda alam kegembiraan,
wajah itu, tanpa dosa

aku, memberi jarak ketika lelah hendak kau sandar ditubuh kerempeng ini,
meski mata protesmu keluar, bibirmu tetap menyapa senyum..
" do not be afraid of life !

begitulah hidupku yang kuberikan pada mu,
tapi tak perlu kau ikuti jika terjal jalan itu,
begitulah ajaranku padamu,
tak perlu kau telaah dengan kecil otakmu
begitulah mengitari alur hidupku,
tak perlu kau petakan dalam rencana hidupmu,
jalani saja, melesat kemana sukamu

kau cuma lelaki akhir jaman, penerus kepunahan
yang merdeka dengan pilihan mu apa saja itu,
disini aku, cukup membatu jauh
karena cahayamu adalah fajar hidup awal yang tak berahir sepiku
meski kita tak menyatu .....

jadilah sang fajar hidup ini, cuma itu
jadilah apa adanya ingin mu, cuma itu
dan jadilah ... maka jadilah atas kehendak Tuhan ...

menjelang tengah malam, bias mimpi sang fajar....
my little start ... abien .

selepas malam, masih seperti kemarin...........



kita bicara tanpa sketsa apapun, berhembus begitu saja seperti nikotin yang kita hisap,
lagi, disini ada tentang hidup, tentang hasrat dan tentang Tuhan ,
bergelas dan berbatang habis percuma,
sepakat kata tak ditemui diujung cerita, semua kabur seperti selindernya mata kita..
aku bosan berkata cinta, cuma sepengal mimpi usang yang terhempas debu jalanan yang ada dihadapan kita,
aku bosan mencari ingin, karena terlalu banyak berkeliaran jumput jumput mewarna disepanjang trotoar kita,
aku latah menyapa Tuhan, ketika kehidupan sekarat dalam selarat harap...
dan, kita lagi masih saja bicara,
sependar kebodohan kita tentang malam ,
sama seperti kemarin, tak berujung dan tak berawal,
dan kita mendewakan gelaran gelas berisi kepandiran....
seakan bisa kita bohongkan Tuhan , dengan sekalimat cinta

selepas malam ini, masih seperti kemarin,
dari bangku warung remang pinggir tanjungpura...
bersama segelas teh panas, semangkuk bubur kacang ijo dan sebatang rokok...
kita cuma mencari angin di himpitan ingin....

percayalah,
besok kan kurobek murka,dan kita menggila bersama,
tak punya mimpi, tak punya harap, hanya sebatas kata ...
dan
wajar saja Tuhan tertawa !!!!

serakan catatan, betinakoe

betinaku,
Senja adalah waktu yang paling nikmat untuk mengutuk apa saja.
Aku akan menyumpah sampai mulutku terasa kering dan bergetah.
Aku tak begitu mengerti mengapa aku begitu membenci.
Setelah puas dengan segala caci maki aku akan meninggalkan sepi dengan penuh rasa bangga,
....
aku bingung mencari dimana sajadahku,dibirahi ramadhan kali ini,
dan kau, sepasang matamu yang bening dan kanak-kanakan
tak cukup menyelamatkanku dalam harubiru sujud menghindar sangkakala
“setiap soal, setiap beban adalah perihal yang membesarkan.”
aku tak cukup kuat menafsir ulang
banyak kisah; ramadhan ini, kerinduanku dibalut gunda dan luka.
kau menafsir-nafsir lukaku dan aku sedikit berpura-pura menceritakan kerinduan yang dangkal;
wajah ibu,aroma kampung, lemangtapai, ketupat dan irama takbir nanti,
tapi, rahasia itu tetaplah terus terjaga
yang barangkali kelak akan kau tau juga,
saat di mana aku tak bisa merangkulmu lagi
jika kau benar-benar pergi.......

“jangan pergi dulu,” , “ikutlah bersamaku
kita akan rayakan keriuhan di jalan-jalan, di warung kaki lima,
sampai kita muak dan muntah dengan sedikit sesal yang tertunda.
ramadhan takkan usai, adakah besok, waktu yang lain
akan mempertemukan kita serupa peristiwa ini?

Betinaku,
aku cuma takut, kenyataan menjadi tsunami kisah buram kita,
dan tuhan kembali mengirimkan kartu pos dan bingkisan;
dosa dan dirimu.
Di antara itu semua akan adakah kita?
entahlah ...................


serakan catatan dimeja kantor.

100811@(pindaha FB )