Rabu, 07 Maret 2012

lagi, tentang mu ...


masih di hari yang sama, namun kini sedikit larut..

***
Seyogyanya aku benar-benar ingin mengelus rambutmu yang tergerai, menjadi bahu yang 'kan kau sandarkan ketika gundah mendera, dan mencium lembut keningmu sebagai sebuah kisah yang memaniskan kedekatan kita berdua. Lantas, apakah hal tersebut bisa membuatku tersenyum ? tidak. sama sekali tidak.

Dengan menatapmu dari kejauhan dan melihat senyummu, bagiku itu sudah lebih dari cukup.
Dan kini, aku sedang mengamatimu.
Mengamati kegundahan yang sedari kemarin mendekapmu.
Dan tak pelak rasanya ingin sekali kukatakan, "Semua akan baik-baik saja..."
Ya. Aku mengamatimu.
Disini.
Memperhatikan setiap kalimat yang kau susun.
Merangkai setiap gelisah yang kau utarakan.
Dan juga menyahut setiap risau mantan kekasihmu.
Dengan kehangatan yang kau pendar.
Yang juga jauh lebih paham;
 tentang cara menyayangimu...
Yah, aku disini mengamatimu,
Melihat caramu mengejewantahkan gelisah,
Ketika waktu mempertemukan kita dalam batas yang tak berbilas warna,
Saat kemarin kita sama angkuh menekur diri dalam kesesatan tak terbantahkan,
Dan melepas apa yang semestinya dipertahankan,
Tapi itulah hidup .. prana yang mengoreskan aksara dalam tanda kutip “sesal”
Namun aku percaya, “hati “ kita mengungkap rasa yang sama…
Sampai kapanpun, karena Cuma itu yang kita miliki saat ini, utuh !


In the middle of the night,
……….Andaikan dulu, kita bicara…. Tentu aku masih disini……(zamrud)



ketika kita sudah merencanakan sesuatu dan berharap rencana tersebut akan bermanfaat bagi banyak orang, terkadang Tuhan sengaja memberi sedikit adjustment terhadap apa yang akan kita lakukan. Ya, penyesuaian. agar hidup terasa lebih bermakna dan lebih, dramatis.

Keputusan yang kuambil siang kemarin adalah keputusan yang telah kufikirkan matang-matang. Lantas, apakah berjalan sempurna ? tidak. sama sekali tidak. Sekali lagi, Tuhan memberi sedikit twist pada detik dimana rencana tersebut semestinya dijalankan dengan baik agar setiap plot berjalan lebih seru dan tidak terduga.


Dan malam ini, Engkau – malaikat  kecilku -- mengejutkanku untuk kesekian kalinya. Berita yang kau kirim, mengandung berita buruk setiap kata per katanya. Dilema.

Jangan pernah kau sebut Tuhan atau kalimat apapun yang mempesonifikasikan akan Kematian ! Aku sama sekali tidak menyukai hal tersebut, mengingat riwayat hidupmu yang begitu ingin kuperbaiki. 
Tolong, malaikat kecilku. Aku mohon ! jangan pernah sesekali menyangkutpautkan Izrail atau siapapun itu... aku tidak menyukainya. Aku sangat tidak menyukaimu kala engkau harus berjibaku sendirian saat dimana sebetulnya kau sangat membutuhkan bahu untuk menopang tubuhmu yang ringkih...


dan aku disini untuk mu 
@batanghari-medio maret 2012

Selasa, 06 Maret 2012

aku pernah ada

... Tahukah kau? aku ini ada
aku masih ada. tak hilang, tak mengada-ada

jangan anggap aku hilang

karena aku ada meski kau anggap hilang


sebebas itukah kau anggap aku tak ada ?

walau engkau hilang, aku kan selalu menganggapmu ada

tak seperti engkau

menghilangkan yang telah ada


cobalah untuk mengerti

bahwa aku ini ada

tak perlu dihilang-hilangkan

aku kan selalu ada, meski engkau tak menganggapku ada ...