Kamis, 31 Desember 2009

sialnya detik ini

31, 122009 19:15 wib

kau tahu bro,
jalanan mulai ramai,
mestinya kau ada disini, bukan dibalik jeruji itu
mestinya kita bersama, menertawakan kebodohan orang orang yang berhalunisasi dg kegembiraan,
mestinya kita bersama, menertawakan pasangan pasangan yang bakal menagis setelah kegembiraan itu ...

tapi kau dimana bro,
sial jak, kau biarkan aku sendiri mati akal dan tampak bodoh,
dimana kau broooooooooooo!!!!!

Sabtu, 12 Desember 2009

cantik


kenapa para lelaki selalu senang dikelilingi perempuan cantik?
karena cantik adalah keindahan, karena cantik adalah keindahan dan sekali lagi, cantik adalah keindahan...

dan berbahagialah kalian yang dikelilingi perempuan cantik, meski cuma sesaat hehhehe

Selasa, 24 November 2009

jenuh

lama tak menulis membuat otakku keram, dan mati aksara,
langitpun tak lagi merah jingga, semua buram.
kalo bicara akal dan logika, ini hanyalah kejenuhan yang sekarat,
disaat menggantung usia di ujung puncak tertinggi ... tak lagi menghitung hari

aku jenuh,
dalam harap yang tak lagi berujung asa
menanti makna hadirnya kamu...buatku.
cuma kata pelengkap, tanpa pernah menyentuh nurani bathinku..
aku capek...
dan jenuh ini membunuh logika ku.....

kantor, 25 Nov 09 .....................mati akal

Sabtu, 17 Oktober 2009

please forgive me Allah....

Tuhan…ku mohon
Janganlah Kau marah akan laku ku
Maafkan aku ya Rabb
Jika saat itu ku abaikan diri Mu
Ampuni aku Rabb
Ku sakiti mataMu akan tingkah ku
Memang semua ini kesalahan ku
Mohon ampuni dosa aku
Ku benar-benar tak kan sanggup
Bila menerima curah murka MU

maafkan ku, yang rusak hati ini@

Rabu, 14 Oktober 2009

Distorsi hati


terhempas aku oleh kata kata mu ..
jatuhnya diiringi redup matahari dan bekunya dedaunan ..
sang ombak pun menjadi diam dalam pekat ....
elang malam itu patah satu sayapnya ...

tak akan kembali terbang kesarang ..
mencari kehangatan yang semestinya ada ...
dia menjadi nadir ... menjelajah tanpa arah ...

terhempas aku oleh kata katamu ..
saat hujan menjadi air mata digulita hari
dan ketuk palu menjatuhkan vonis sang pengadilan hati ...
separuh jiwanya melayang bersama patahnya sang sayap ...

kemana , ku cari arah dan sandaran .. ?
saat aku terhempas oleh kata katamu .......
aku tak dibutuhkan....

tanpa pamit, aku kini pergi ...... karena kau ingini itu

gelap


Didalam gelap tak terdengar suara
Didalam gelap tak terlihat raga
Didalam gelap tak selalu menjadi duka
dan didalam gelap tak ku jumpa tawa

tapi didalam gelap ku rasa isak tangis tanpa air mata, tanpa jiwa, dan tanpa pesona…

Tak usah dilihat
Tak perlu di lihat
Dan tak perlu berniat untuk melihat

Karena disanalah gelap…
Karena disanalah surga seorang diri

Berpalinglah segera!
**

gelap,hari terakhir menutup mimpi

Minggu, 04 Oktober 2009

saduran dari blog


Jangan pernah katakan cinta
Jika kamu tidak pernah peduli

Jangan bicara tentang perasaan
Jika rasa itu tidak pernah ada

Jangan pernah genggam jemari
Jika berniat membuat patah hati

Jangan pernah katakan selamanya
Jika berniat untuk berpisah

Jangan pernah menatap mataku
Jika yang kamu ucapkan adalah kebohongan

Jangan pernah ucapkan “Halo”
Jika berniat mengucapkan “Selamat Tinggal”

Jangan pernah bilang kalau “Akulah satu-satunya”
Jika kamu mengimpikan yang lainnya

Jangan pernah mengunci hatiku
Jika kamu tidak punya kuncinya!

Rabu, 23 September 2009

rindu ini,,,,,


Lama tak kujamah tubuhmu diary,
Maaf aku melalang buana ke sudut negeri yang papas.

Mencari rindu yang terselit di rinai kebencian

Menyapa rasa yang terpecah ribuan keping …

Tentang sayang,
Tentang rindu,
Tentang segudang rasa ..

Aku kembali, Dari sudut negeri yang tersingkirkan
Saat ku temui sukmamu,

Berikan aku ciuman pertama mu

Agar ku yakin kau memang memilihku
.....would u ?

sudut ruang rindu ku 230909

Minggu, 13 September 2009

sepi....

seperti tak seorangpun tercipta untukku..
seperti sendiri dalam keramaian..
seperti hidup tanpa jiwa..
--
aku melangkah sendiri..
melangkah kearah yg tak tentu..
sendiri merasakan sakit..
sendiri merasakan perih..
--
mereka tampak..
tapi tak dapat ku gapai..
--
mereka ada..
tapi tak nyata..
--
dalam kesunyian..
hanya jiwa kosongku yg ada menemani langkah ini..

menghilang ..............

ada banyak cerita tentang perjalanan,
sebuah eseni dari nol menuju nol kehidupan,akhir sebuah zaman
tak kucari lagi dimana " rasa "
semua kandas dalam satu bingkai ..
..." kau menghilang tanpa pesan "

mati sajalah asa ...

Sabtu, 12 September 2009


Terjang,... terjanglah kerisauan
Kaki mengayuh kegalauan
Berjalan dalam labirin yang tak berketemuan
Namun perjalanan mesti diteruskan
Hingga dahaga mencabik-cabik kerongkong
Biarkanlah ia mengerang dan terus menelusur nya
Sampai terus ,..
Kaki patah, tangan terluka.,,,

Mengapa lorong ini tampak tak berujung
Perjalanan yang tak sampai
Ataukah jalan itu sendiri adalah takdir
Bagi anak adam tuk menelusurnya
Bagi hidupnya
Yang tak diketahuinya
Bahkan dari mulanya hingga akhirnya
Apakah anak adam memasuki lorong yang sama?
Ataukah mereka menelusur labirin nya sendiri?


Pertanyaan yang terus bergelayut sembari ditelusurinya jalannya
Hingga dedaunan hijau menguning kemudian layu dan mati
Tumbuh kembali dan bersemi bunga-bunga baru
Tetap saja pertanyaan itu bergelayut yang terlalu tinggi terengkuhkan

Wahai putra adam ,.. Apa yang kau cari? Apa yang kau temui? Semua kemudian kosong Wahai putra adam Kau dari mana? Mau kemana? Apa yang kau cari? Apa yang temui? Nafas kemudian semakin tersengal Bahkan tinggal dua atau satu tarikan lagi Coba tuk dibunuhnya semua penghalang jalan nafasnya


Jumat, 11 September 2009

mereka keindahan, juga kehancuran


mereka adalaah keindahaan ,
mereka adalah kebahagian
mereka adalah kedamaian,
tapi
mereka juga kehancuran
mereka juga kebathilan
mereka juga kemunafiqan
ketika
hati tak lagi se-iya
dan lelaki tak berdaya....

salah siapa ?

Kamis, 10 September 2009

sebuah perenungan........( ws rendra )



Sering kali aku berkata,

ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi,
mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?

Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang
bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?

Ketika semua itu diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja
untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,

dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
Seolah ...
semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah ...
keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti
matematika:

aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan Nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan Kekasih.

Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai
keinginanku,

Tuhan....
padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...

"ketika langit dan bumi bersatu,
bencana dan keberuntungan sama saja"

(WS Rendra).

ternyata, malam ku....


Apa kabar malam ku,

padahal saat ini sedang kesetubuhi jinggamu,

Meraup semua hasrat dalam limpahan peluh yang mendustakan kata kata

Padahal dalam mimpi pun tak pernah terbayangkan,

Kemana senyum mu?

Dalam liukan aroma kenistaan dusta yang kau tawarkan membelaiku dalam lengah yang tak bertuan, malam ku semakin panjang dalam petaka.

Aku yakin kau tidur dalam lelap,

Dalam senyum kemenangan, karena kau menyimpan dua jiwa dalam satu perjalanan …

Apa kabar malam ku.

Padahal saat ini kau terkapar meluahkan hasrat,

Memungut satu satu helai helai dosa dustamu, menerjamahkan resahku kedalam nada nada sumbang ketakpastian…

Aku mengalun sendu dalam melodi kebodohan..

Karena wajah malam-mu melenakan kesadaranku.

Bahkan membutakan mata hatiku…

Apa kabar malam ku,

Disini Aku menghitung hari melawan kesepian dan kau pulas dalam senyum kegembiraan,

Padahal ku butuh kamu merawat luka yang terpendam …

Menanjiskan kata kebersamaan,

Kau Cuma kikis pelan pelan hati yang terbungkus dalam kalimat “sayang mu”

Menunggu ambrukku ke liang kematian, setelah itu pesta poramu meraja dalam satu pelukan ke pelukan, kau memang tak beradab dalam kebersamaan…

Sembunyi dibalik fakta usia….

Apa kabarmu malamku,

Masih kau simpan namaku dalam lipatan hatimu diantara nama lainnya ?

Jangan pertanyakan aku,

Disini aku tertawa dalam kebodohan dan kepongahan, tapi ku yakin,

kau pun akan terbenam dalam bahagia air mata penyeselan… “

Rabu, 09 September 2009

melepasmu ....


Kamu tahu, mengapa aku malas berharap terlalu banyak?
Kamu tahu, mengapa aku enggan menggantungkan harap ke kamu?
Kamu tahu, mengapa aku menahan diri untuk tidak jatuh disenyummu?
Kamu tahu, mengapa aku mencoba melepasmu?
Kamu harus tahu, bahwa aku belajar satu hal dari kamu:

..... " harapan yang terlalu tinggi membuatku mati! "

4 u


melepasmu,


tak mungkin menyalahkan waktu
tak mungkin menyalahkan keadaan
kau datang di saat membutuhkanmu
dari masalah hidupku bersamanya

reff:
semakin ku menyayangimu
semakin ku harus melepasmu dari hidupku
tak ingin lukai hatimu lebih dari ini
kita tak mungkin trus bersama

satu saat nanti kau kan dapatkan
seorang yang akan dampingi hidupmu
biarkan ini menjadi kenangan
dua hati yang tak pernah menyatu

repeat reff

maafkan aku yang membiarkanmu
masuk ke dalam hidupku ini
maafkan aku yang harus melepasmu
walau ku tak ingin

Sabtu, 05 September 2009

mereka


mereka pintar ..
mereka cerdas ....
mereka harapan ...
mereka, yang tercinta ....
par kurcaci yang bikin dunia kecil kami ..meriah...

you always be ..in my heart...


Anakku..
jika kelak aku tua nanti,
sabarlah engkau menghadapiku,
seperti aku dengan setulus hati menemanimu hingga saat ini.

dan jika kulitku keriput menua,
janganlah engkau malu akan keberadaanku
dan tolong jangan bawa aku ke dalam panti,
peliharalah aku!

kemudian,
jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan,
kenanglah saat-saat dimana aku dengan sabar menyuapimu
dan kenangkan lah pula ketika kebiarkan kamu mencecerkannya.

jika aku mendapatkan kesulitan memakai pakaianku sendiri
..bersabarlah anakku sebagaimana aku mengajarimu berpakaian.

jika aku terbata-bata di dalam berdoa,
ajari aku dengan sabar,sebagaimana aku bersabar mengajari diwaktu kamu kecil dulu.

jika aku meminta sesuatu yang mustahil....
kamupun dulu meminta sesuatu yang ganjil.
dan kenanglah saat aku mencari rezeki demi menghidupi mu.

jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali,
jangan membentakku dan menghentikannya! dengarkan aku!

ketika kau kecil,
kau selalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang,
dari malam yang satu ke malam yang lain
hingga kau tertidur. dan aku lakukan itu untukmu.

jika aku enggan mandi karena sakitku,
janganlah memarahiku dan mengatakan bahwa itu memalukan.
ingatlah berapa banyak pengertian yang ku berikan padamu menyuruhmu mandi dikala kecilmu.

ketika kakiku tak lagi mampu menyanggah tubuhku untuk bergerak seperti sebelumnya,
bantulah aku dengan cara yang sama
ketika aku merengkuhmu dalam tanganku
mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu.

ketika aku sudah tergolek lemah,
hingga detik terakhirku...
...tuntunlah aku dengan kalimat tauhid 'La ila ha ilallah'
lalu rengkuhlah aku.
kenanglah saat kau masih bayi dan lemah
aku merengkuhmu dengan penuh kehati-hatian.


@@@@@@@

aku membaca literatur ini berulang-ulang di notebook ku,
dan selalu ketika membacanya aku menitikkan airmata..
sekilas terlihat dalam tulisan ini orangtua yang perhitungan dengan jasanya,
tapi cobalah lihat makna yang sangat dalam..

mencurahkan isi hatinya
seolah ada rasa ketakutan dalam diri mereka di hari tuanya nanti
sepatutnya kita menjaga mereka dihari senjanya.

note:
aku takut kehilangan waktuku bersamamu ayah...
karena ku tahu, kau tak pernah menuntut waktu ku untukmu,
karena waktuku, untuk seorang yang bukan dimasa mu....

Ya Rabb
aku tak pernah meminta untuk mereka, tapi sekali ini,
jika ini waktu waktu terakhirnya...
pastikan aku selalu ada disampingnya ....,
kun faa yaa kuun ... jadilah maka jadilah atas kehendakMU,
..........................
.

dini hari, 5 september 2009, saat sembunyi dibalik sejadah, usai membawamu berobat

Minggu, 23 Agustus 2009

catatan kecil reportase kaki gunung dari kamera butut


sebuah perjalanan adalah esensi kehidupan,
merotasi berbagai sisi hidup, menguak berbagai tabir dan merekahkan harapan,
kita adalah bagian dari perjalanan itu.

lihatlah yang terdekat,
karena dia paling jauh dihati, dan mata
lihatlah yang paling nyata,
karena dia paling hakiki dan murni tanpa basa basi,

itulah , simbolik yang terkuat, ketika kami menelusuri pinggiran rimba belantara borneo,
menikmati alunan suara anak bangsa, dari komunitas perbatasan bangsa,
nyanyian sumbang suara hati,
tentang keinginan kecil yang tak pernah terpenuhi,

repotase perjalanan, merupakan gambaran kanvas hati nurani,
kami ada karena semuanya ada untuk kami,
dan dari mata hati inilah, lahir sebuah pemikiran,
indonesia , memang terlalu luas untuk dijabani, ...
meski sesungguhnya terlalu sempit untuk di telusuri ...

kota bernyanyi, dusun menari,
dan mata hati mungkin tertutupi

kami ada karena semua ada untuk kami ...
medio agustus, 64 tahun RI

Dirgahayu, rakyatku, kita!

Semua orang juga merasakan Mempunyai sejarah cerita perjalanan Biarlah massing-masing memberikan makna dan arti tersendiri Dalam tiap kehidupan insan…

Jumat, 21 Agustus 2009

palsu

dini hari cinta,

apa kabarmu, malam ku tak lelap, ribuan nyamuk menyatakan perang padaku kali ini,
aku cuma rindu, keraguanmu, dan kepalsuan mu....atau aku itu palsu .... hisap darah ku, sampai kering, lalu tinggalkan aku...
seribu maki kuberi padamu,

laknatlah cinta mu!

bukan aku ...



dekapan hangat itu tak seburuk bayanganku... juga inginku,
nyawa yang hilang di kotak hatiku seperti kembali?
apa harus seperti lagu?
yang hanya mau merana!
cuma dalam bayang semu...
dekaplah, rasakan rasaku, tak perlu kau bawa tidur atau pulang dan menjauh...
walau tak pernah ada kata itu, walau bukan aku, bukan aku maumu!
kalo begitu,
hatimu, bukan aku!

marhaban ya ramadhan

semua orang mengharapkanmu,
semua orang menantikan mu,
semua orang tak ingin kehilangan mu,
semua orang berharap padamu,

sucikan hati YA Rabb
hanya Karena MU
bukan semata egoisme diri dan kesombangan,
juga bukan karena pujian...

tapi karena mencintaiMU

ramadhan 1430 H

Selasa, 18 Agustus 2009

namaku, ari


sengaja, aku ingin menulis hal ini, bukan karena naif, tapi sebagai sebuah pelajaran dalam hidup, karena kita semua hanyalah menjalani sebuah perjalanan, yang dinamakan " menghabiskan sisa usia yang diberikan NYA " ..


namaku ari, begitu mereka menyebutnya, tanpa bubur merah putih dan sesaji apapun, terlahir tanpa bantuan medis alias cuma dukun kampung, tapi yg ini unik , dukunnya bernama mariene, bule asli belanda, seorang suster pedalaman , meski yang terlahir adalah muslim keturunan, ini cuma sebuah sebab akibat, bentuk toleransi nurani kemanusiaan...


besar dikalangan militeristik, perkampungan anak kolong, karena ayahku adalah serdadu yang tingkat nasionalismenya terlalu tinggi hingga sering mengabaikan apakah ada nasi dirumah untuk dimakan anak anaknya yang notabane putra pertiwi...

tapi itulah ayahku, dan aku bangga karenanya, yang menanamkan symbol kehidupan, menjadikan alam yang terkembang dimayapada ini sebagai guru yang paling bijak mendidik diri, dan itulah aku, ada, besar dan nakal ...

cuma sentuhan lembut kasih ibu yang selalu setia menemani prajurit bangsa itu, aku besar dalam kelimpihan rahmat cinta yang luar biasa, meski aku sering tak pernah dirumah .


menamatkan pendidikan di bumi galaherang, mengejar impian menjadi seorang bankers dan kandas di yogyakarta, aku malah melibatkan diri dalam citra egosenteris kehidupan global, menjadi penyaji informasi dan penyebar kebenaran ( terkadang hal ini sering aku pertanyakan, benarkah ?)


aku cuma lelaki pejalan, yang sedang berupaya menggapai dan menggenggam bayangannya sendiri hingga ketimur matahari, kepuncak himalaya dan kedalaman laut cina ..

karena ari ariku dihanyutkan sang kopral disungai kapuas, katanya biarlah seumur hidupnya aku kelak hanya mencari dimana ari ariku berada..untuk kupersatukan kembali dalam jasad terbujur kaku.... kelak.


aku bukan pemimpi, meski seringnya berhayal, berharap akan ada bidadari berwajah oriental menemani semua hariku, sebuah obsesi yang tak terwujud karena kepenakutanku, yah aku cuma bisa diam dan menatap tanpa berani berbuat apa-apa untuk hal yang satu itu....


namaku ari, anak seorang pensiunan prajurit, yang baru saja berbahagia mweujudkan impiannyanya menjadi hamba Alllah yang mendekati kesempurnaannya menjalankan rukun terakhir yang dititahkan..


sekali lagi, namaku ari, dan bukan siapa siapa, karena memang bukan siapa siapa!


Minggu, 16 Agustus 2009

milk tea, water n cigarette.....



melepas penat,
ketika pikiran tak lagi bisa urban ke lembaran file,
aku cuma jadi seperti patung tua yang menunggu kehancuran dimakan usia,
kemarin, masih ada banyak cerita, tentang hidup dan harapan,
hari ini, cukup segelas air, sebatang rokok dan setumpuk pikiran ....yang tak terbungkus dalam satu kesatuan ..... " hasil " .