B
ro, catatan kaki langit, sudah kau serak kemana ?
aku disini, masih dengan sebatang rokok, dan radio dua band disyahdukan bang oma,
getir , sedikit dingin, karena jendela ku tanpa tirai dan kaca
kemana kita, malam semakin tua, dan bulan sedang hamil muda
sinilah, rekatkan kaki saja ditembikar bambu, bergaul dengan asap racun nyamuk.
sini, aku punya cerita,
tentang hidup yang berisimpul harapan,
ya , harapan adalah pasangan perjalanan itu, untuk disemai dan dipanen mendatang akhir jaman,
jika kemarin dan hari ini ada kefatalan, itulah bagian dari harapan,
karena harapan tak pernah mati bersama hilangnya malam ini ....
bro,
mainkan saja rokok itu disela jarimu, jadikan birama yang menetramkan emosi,
atau seduhlah saja sebotol arak kaki lima, lalu terjemahkan kemarahan pada malam,
tapai tak akan kembali menjadi ragi utuh, dan menjadi pigmen pigmen baru tentang waktu yang kembali,
tak ada yang harus dirubah,
juga tak ada yang harus dihilangkan,
catat dan serakan saja dimalam mana kau suka,
bahwa saat ini, kita menuai harapan meski belum memanen kenyataan,
bro,
tutup saja jendelanya, dengan sisa koran pagi tadi,
kita masih berteman, saat ini,
dan entah esok pagi,
aku takut, ku temukan lampu aladin seperti mimpi kita dini hari nanti,
dan aku menjauh karena durhaka serakahnya ....
tapi,
setidaknya aku ada disini ,
saat ini, tak membiarkan kau meregang luka sendiri,
meski hati kecilku ingin jujur,
..... dimana sebenarnya teman sejati itu ada ?
atau disana, didunia seribu satu malam, kisah abu nawas dan raja tololnya ...
sudah lah bro,
kita buang saja angkuh itu, dan sadari ....
kita bukan siapa siapa,
cuma setitik debu..
di hadapanNYA, nanti !!!!
14 juli 2011 , saat sadar, hidup itu ternyata sendiri !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar