Sabtu, 23 April 2016

SELAKSA PERISTIWA ....

Aku hanya melihat dari dua bening matamu saja, 
ada banyak cermin yang membiaskan bayang. bayang perjalanan hidup yang semestinya ada.. antara kita .

aku hanya meihat dari dua tatap nanar matamu saja, 
ada banyak tanya yang tak terjawabkan dengan kata dan aksara, tentang aku , kau dan kita. 

seperti kemarin, ini kali kesekian kalinya aku tak ingin menulis, menulis tentang bagaimana harus aku ceritakan semua hal tentang aku, kau dan kita. 


Aku hanya melihat dari dua sudut matamu saja, 
mungkin akan ada banyak benci dan dendam disana, juga amarah yang tak pernah sirna.
bukan karena aku tak lagi mecinta , bukan juga karena aku harus berlalu... bukan itu.

lelaki ku ..
mungkin terlalu naif aku meminta, pada Tuhan yang Satu 
menjadikan kamu seorang yang tangguh 
menjadikan kamu seorang yang perkasa
menjadikan kamu seorang yang bijaksana
menjadikan kamu seorang yang pecinta
menjadikan kamu seorang yang dimuliakanNya
sementara aku tak pernah jadi cahaya gelapnya jalanmu

karena sepanjang tawamu aku tak pernah ada
karena sepanjang tangismu aku tiada
karena sepanjang larimu aku tak menjaga 
dan sepanjang tidurmu aku tak berada..
begitu naifnya aku.

terlalu banyak yang tak bisa kuuraikan dengan aksara buta ini 
terlalu banyak kelu yang tertutup 
and I don't like to admit that I was wrong     
padahal aku selalu minta jadilah gagah dengan mengakui kesalahan 
karena kita adalah lelaki...
sebab banyak salah yang telah terjadi dalam hidupku ini, 
salah yang mungkin tak terhapuskan dengan selangit maaf darimu, juga Tuhan.
aku tak mau beralasan apapun 
aku tak mau berdalih apapun 
karena aku percaya ..
kelak, ketika kau sedewasa aku, 
kau akan tahu, kenapa aku tak pernah ada disetiap langkahmu.   


lelaki ku
hari saat ini, kedewasaanmu bertambah dalam angka
bijaksanalah pada usia ini...
belajarlah menjadi diri sendiri disetiap kondisi apapun 
ambilah sikap yang tepat dengan pemikiran yang cermat
jadilah pelindung bagi perempuanmu, perempuan kita (yang pernah ada)
dan jadilah dirimu sendiri!

jika ingin mencaci, cacilah
jika ingin memaki, makikanlah 
karena ku cuma ingin kau menjadi lelakiku yang hebat ..
meski aku tak pernah ada .


Ya Rabb ..
Kau mampu baca isi hati ini,maafkan aku.

@atas atap, 24 april 2016, 12 tahun berlalu sudah.
ayah yang terus mencintaimu
        





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar