Aku terjerat dalam senja kataklismik saat gerimis belum habis melewati serentang penantian,
mengguyuri tiap jengkal perjalanan pada senja beraroma.
Senja tanpa aroma yang kuminta, senja dengan aroma yang ia suka.
Lalu apa yang kukira sekaligus seharusnya tak kukira kini, bagai sayapsayap yang takpernah menerbangkanku. Dan aku masih di sini terperangkap dalam senja kataklismik, maka ijinkan aku pulang saat cahayaku mulai remang,
saat energiku mulai hilang…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar