Apa kabar malam ku,
padahal saat ini sedang kesetubuhi jinggamu,
Meraup semua hasrat dalam limpahan peluh yang mendustakan kata kata
Padahal dalam mimpi pun tak pernah terbayangkan,
Kemana senyum mu?
Dalam liukan aroma kenistaan dusta yang kau tawarkan membelaiku dalam lengah yang tak bertuan, malam ku semakin panjang dalam petaka.
Aku yakin kau tidur dalam lelap,
Dalam senyum kemenangan, karena kau menyimpan dua jiwa dalam satu perjalanan …
Apa kabar malam ku.
Padahal saat ini kau terkapar meluahkan hasrat,
Memungut satu satu helai helai dosa dustamu, menerjamahkan resahku kedalam nada nada sumbang ketakpastian…
Aku mengalun sendu dalam melodi kebodohan..
Karena wajah malam-mu melenakan kesadaranku.
Bahkan membutakan mata hatiku…
Apa kabar malam ku,
Disini Aku menghitung hari melawan kesepian dan kau pulas dalam senyum kegembiraan,
Padahal ku butuh kamu merawat luka yang terpendam …
Menanjiskan kata kebersamaan,
Kau Cuma kikis pelan pelan hati yang terbungkus dalam kalimat “sayang mu”
Menunggu ambrukku ke liang kematian, setelah itu pesta poramu meraja dalam satu pelukan ke pelukan, kau memang tak beradab dalam kebersamaan…
Sembunyi dibalik fakta usia….
Apa kabarmu malamku,
Masih kau simpan namaku dalam lipatan hatimu diantara nama lainnya ?
Jangan pertanyakan aku,
Disini aku tertawa dalam kebodohan dan kepongahan, tapi ku yakin,
“ kau pun akan terbenam dalam bahagia air mata penyeselan… “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar