aku melihat cucuran keringat keringat mu saat berlari hendak mengubah sejarah dunia,
ditangan itu tersembul sebilah pinsil patah dua..
dan sejumput kertas persegi panjang dengan sampul biru sedikit koyak, kau acungkan keangkasa
disana , berderet nilai nilai pelurus hidup yang terkadang terkontaminasi kejujuran hati .
kau tersenyum dibalik simpul kelu,
aku melihat kelupasan kulit kulit imitasi pembungkus kaki kecil mu,
dengan sedikit warna warni tak membentuk membalut dari kain telah kusam,
nafas menderu mu masih mengepul dihadapanku,cuma senyum .
seleret keringatmu tumpah dikaki bumi, disambut dengan sabda alam kegembiraan,
wajah itu, tanpa dosa
aku, memberi jarak ketika lelah hendak kau sandar ditubuh kerempeng ini,
meski mata protesmu keluar, bibirmu tetap menyapa senyum..
" do not be afraid of life !
begitulah hidupku yang kuberikan pada mu,
tapi tak perlu kau ikuti jika terjal jalan itu,
begitulah ajaranku padamu,
tak perlu kau telaah dengan kecil otakmu
begitulah mengitari alur hidupku,
tak perlu kau petakan dalam rencana hidupmu,
jalani saja, melesat kemana sukamu
kau cuma lelaki akhir jaman, penerus kepunahan
yang merdeka dengan pilihan mu apa saja itu,
disini aku, cukup membatu jauh
karena cahayamu adalah fajar hidup awal yang tak berahir sepiku
meski kita tak menyatu .....
jadilah sang fajar hidup ini, cuma itu
jadilah apa adanya ingin mu, cuma itu
dan jadilah ... maka jadilah atas kehendak Tuhan ...
menjelang tengah malam, bias mimpi sang fajar....
my little start ... abien .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar